Cari Di Sini

Selasa, 15 Juli 2014

Psikologi Pendidikan ( RPP )


Nama : Yayah Rohmalia (1113018200046)
 
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
 (RPP)

Nama Sekolah                         : SD IT AL AZZAMY
Mata Pelajaran                        : PKN
Kelas /Semester                       : II/ 1
Standar Kompetensi            :3. Menampilkan sikap cinta lingkungan
Kompetensi Dasar     : Mengenal pentingnya lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan dunia hewan
Indikator                                 :
3.1.1. Mengenal pentingnya berbagai macam tanaman yang ada di lingkungan sekitar
3.1.2. Mengenal pentingnya berbagai macam hewan yang ada di lingkungan sekitar.
  Alokasi Waktu                     : 2 x 35 menit
A.        Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa mampu mengenali pentingnya berbagai macam tanaman dan hewan yang ada di lingkungan sekitar ( C1 )
Penjelasan Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan peserta didik yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
·         Tahap Perkembangan Kognitif Piaget
Piaget juga meyakini bahwa pemikiran seorang anak berkembang melalui serangkaian tahap pemikiran dari masa bayi hingga dewasa. Dalam hal ini Piaget membagi tahap perkembangan kognitif manusia menjadi 4 tahap, yaitu:
*      Tahap Sensorimotor (Usia 0-2 tahun)
Bayi bergerak dari tindak refleks instinktif pada saat lahir sampai permulaan pemikiran simbolis. Bayi membangun suatu pemahaman tentang dunia melalui pengoordinasian pengalaman-pengalaman sensor dengan tindakan fisik.
*      Tahap Pra-Operasional (Usia 2-7 tahun)
Anak mulai mereprentasikan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Kata-kata dan gambar-gambar ini menunjukkan adanya peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi indrawi dan tindakan fisik.
*      Tahap Pra-Operasional (Usia 7-11 tahun)
Pada saat ini akan dapat berfikir secara logis mengenai peristiwa-peristiwa yang konket dan mengklasifikasikan benda-benda kedalam bentuk-bentuk yang berbeda.
*      Tahap Pra-Operasional (Usia 11 tahun-Dewasa)
Remaja berpikir dengan cara yang lebih abstrak, logis, dan lebih idealistik.
·         Karakteristik Perkembangan Kognitif Peserta Didik
*      Usia Sekolah (Sekolah Dasar-SD)
Mengacu pada teori Piaget, pemikiran anak-anak usia sekolah dasar masuk dalam tahap pemikiran konkret-operasional, yaitu masa dimana aktivitas mental anak terfokus pada objek-objek yang nyata atau pada berbagai kejadian yang pernah dialaminya.
*      Negasi (negation)
Pada masa pra-operasional anak hanya melihat keadaan permulaan dan akhir dari deretan benda, yaitu pada mulanya keadaannya sama dan pada akhirnya keadaannya menjadi tidak sama.
*      Hubungan timbal balik (resiprokasi)
*      Identitas
Anak pada masa konkret operasional sudah bias mengenal satu per satu benda-benda yang ada pada deretan-deretan itu. Anak bias menghitung sehingga meskipun benda-benda dipindahkan, anak dapat mengetahui bahwa jumlahnya akan tetap sama.
*      Remaja (SMP dan SMA)
Secara umum karakteristik pemiikiran remaja pada tahap operasional formal ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Remaja di tahap operasi formal dapat mengintegrasikan apa yang telah mereka pelajari dengan tantangan di masa mendatang dan membuat rencana untuk masa depan.
2.      Siswa mampu menerapkan sikap cinta pada berbagai macam tanaman dan hewan yang ada di lingkungan sekitar ( P2 )
Penjelasan perkembangan psikomotorik
Perkembangan psikomotorik adalah perkembangan kepribadian manusia yang berhubungan dengan gerakan jasmaniah dan fungsi otot akibat adanya dorongan dari pemikiran, perasaan dan kemauan dari dalam diri seseorang. Ciri khas dari keterampilan motorik adalah otomatisme, yaitu rangkaian gerak-gerik yang berlangsung secara teratur dan berjalan lancar tanpa dibutuhkan banyak refleksi atau berfikir terhadap apa yang harus dilakukan dan mengapa harus mengikuti suatu gerakan.
Perilaku psikomotorik memerlukan koordinasi fungsional antara neuronmuscular system (persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif, afektif, dan konatif). Loree menyatakan bahwa ada dua macam perilaku psikomotorik utama yang bersifat universal harus di kuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau awal masa kanak-kanaknya ialah berjalan (walking) dan memegang benda (prehension). Kedua jenis keterampilan psikomotorik ini merupakan basis bagi perkembangan keterampilan yang lebih kompleks seperti yang kita kenal dengan sebutan bermain (playing) dan bekerja (working).
Dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalam semua bentuk perilaku psikomotorik ialah (1) bahwa perkembangan itu berlangsung dan yang sederhana kepada yang kompleks, (2) dan yang kasar dan global (gross bodily movements) kepada yang halus dan spesifik tetapi terkoordinasikan (finely coordinated movements).
Pada saat yang sama, kalau pada fase sebelumnya, anak perlu menciptakan sense of identity sebagai seorang manusia dan kepercayaan untuk melakukan eksplorasi sendiri, maka pada fase ini yang harus diciptakan adalah identitas diri macam apa, terutama sehubungan dengan jenis kelamin mereka.
Seperti Andi bilang, anak belajar menjadi lelaki atau perempuan bukan hanya dari alat kelamin tapi juga dari perlakuan sekeliling pada mereka. Fase inilah konon yg berperanan besar dalam menentukan identitas ini karena pengaruh kelamin mulai dirasakan secara psikologis: Anak lelaki menjadi lebih sayang pada ibu dan tidak begitu senang pada bapak sementara anak perempuan menjadi dekat bapak dan merasa disaingi.
3.      Siswa mampu mengubah prilaku menjadi lebih peduli pada berbagai macam tanaman dan hewan yang ada di lingkungan sekitar ( A5 )
Penjelasan Perkembangan Afektif
Afektif menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah berkenaan dengan rasa takut atau cinta, mempengaruhi keadaan, perasaan dan emosi, mempunyai gaya atau makna yang menunjukkan perasaan.Seseorang individu dalam merespon sesuatu diarahkan oleh penalaran dan pertimbangan tetapi pada saat tertentu dorongan emosional banyak campur tangan dan mempengaruhi pemikiran-pemikiran dan tingkah lakunya.
Afektif mencakup emosi atau perasaan yang dimiliki oleh setiap peserta didik, yang juga perlu mendapatkan perhatian dalam pembelajaran. Pemahaman guru tentang perkembangan afektif siswa sangat penting untuk keberhasilan belajarnya. Asfek afektif tersebut dapat terlihat selama proses pembelajaran, terutama ketika siswa bekerja berkelompok.
Perbuatan atau perilaku yang disertai perasaan tertentu disebut warna afektif yang kadang-kadang kuat, lemah atau tidak jelas. Pengaruh dari warna afektif tersebut akan berakibat perasaan menjadi lebih mendalam, perasaan ini disebut emosi.
Pada usia anak di taman kanak-kanak, guru harus memberikan dasar-dasar ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk perkembangan diri kelak, baik yang bersifat kurikuler maupun ekstrakurikuler. Selain itu, seorang anak akan menghadapi berbagai tugas perkembangan, seperti belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya, membentuk konsep diri yang baik, mulai mengembangkan peran sosial sesuai gender-nya serta mengembangkan hati nurani, akhlak dan tata nilai pengertian. Pada masa itu pula seorang anak tidak saja membutuhkan bimbingan dari orang tua, tetapi juga guru, tokoh-tokoh masyarakat lainnya dan juga teman-teman. Selain itu, kesempatan untuk memperoleh pengalaman belajar juga memegang peran kritis, tidak seperti ketika berusia balita, dimana pengalaman belajar tersebut dilakukan hanya dengan bantuan orang tua dan orang di sektar lingkungan terdekatnya.
B.         Materi Pembalajaran
Cinta Lingkungan
Bagian dari alam :
1.      tumbuhan
2.      hewan
3.      tanah
4.      air
5.      udara
Manusia bergantung pada alam.  Alam diciptakan Tuhan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manfaat air adalah untuk minum, mandi, memasak, mencuci. Manfaat udara  adalah untuk bernapas.
Manfaat tumbuhan :
  1. membuat udara menjadi sejuk dan segar.
  2. membuat lingkungan menjadi teduh dan asri.
  3. untuk bahan makanan manusia dan hewan.
Cara mencintai tumbuhan :
  1. menyiram tumbuhan setaip hari
  2. memberi pupuk secara teratur
  3. memberi obat pembasmi hama
  4. membersihkan bagian tumbuhan yang layu
  5. tidak merusak tumbuhan
Manfaat pohon kelapa :
  1. batang untuk membuat kursi dan gagang cangkul
  2. sabut untuk sapu, sikat dan tali
  3. daun muda untuk hiasan pernikahan atau janur
  4. air kelapa untuk diminum
  5. buah kelapa untuk minuman dan dibuat santan.

Manfaat Tumbuhan
No
Nama Tumbuhan
Kegunaan
1
Singkong
Umbinya dimakan
2
Ubi
Umbinya dimakan
3
Kentang
Umbinya dimakan
4
Bayam
Daunnya dimakan
5
Kangkung
Daunnya dimakan
6
Selada
Daunnya dimakan
7
Kembang kol
Bunganya dimakan
8
Brokoli
Bunganya dimakan
9
Padi
Bijinya dimakan
10
Jagung
Bijinya dimakan
12
Kacang Hijau
Bijinya dimakan
13
Jeruk
Buahnya dimakan
14
Apel
Buahnya dimakan
15
Mangga
Buahnya dimakan
16
Kencur
Obat batuk
17
Jahe
Obat masuk angin
18
Temulawak
Obat nafsu makan
19
Sirih
Obat sakit perut
20
Kumis kucing
Obat sakit kencing manis
21
Jati
Membuat lemari
22
Meranti
Bahan bangunan
23
Bambu
Bahan bangunan
24
Rotan
Membuat kursi, meja
25
Mawar
Hiasan
26
Melati
Hiasan
27
Anggrek
Hiasan
28
Kapas
Membuat benang
29
Tebu
Membuat gula
30
Karet
Membuat ban
31
Kelapa Sawit
Membuat minyak goreng
32
Pinus
Membuat kertas
33
Kedelai
Membuat tempe, tahu, kecap

Manfaat Hewan
No
Nama Hewan
Kegunaan / Manfaat
1
Ayam
Telur dan daging
2
Bebek
Telur dan daging
3
Sapi
Daging dan susu
4
Kambing
Daging dan susu
5
Kuda
Tenaga
6
Kerbau
Tenaga
7
Burung perkutut
Keindahan suaranya
8
Burung merak
Keindahan bulunya
9
Burung cendrawasih
Keindahan bulunya
10
Kucing
Kesayangan
11
Anjing
Kesayangan, penjaga
12
Gajah
Gading
13
Buaya
Kulit
14
Ikan
Kesayangan
15
Kelinci
Daging dan kesayangan
16
Burung  puyuh
Telur
17
Burung beo
Keindahan suaranya

Cara Mencintai Hewan
  1. membuat kandang yang kuat dan kokoh
  2. memberi makan dan minum secara teratur
  3. melakukan pemeriksaan kesehatan hewan
Jika hewan tidak dilindungi maka akan punah.
Contoh hewan yang banyak diburu :
  1. gajah diambil gadingnya untuk hiasan
  2. buaya diambil kulitnya untuk tas dan sepatu
  3. burung cendrawasih diambil bulunya untuk hiasan 
Cara menjaga kelestarian alam :
  1. tidak merusak tumbuhan atau pohon yang ditanam
  2. ikut memelihara dan merawat tumbuhan atau pohon
  3. menanami tanah / hutan yang gundul (reboisasi)
  4. tidak membuang sampah sembarangan
  5. menjaga kebersihan lingkungan, tanah, air, dan udara agar tidak tercemar.
  6. tidak menangkap ikan dengan bahan peledak
  7. tidak menebang hutan secara liar
  8. tidak berburu binatang secara liar
  9. tidak membuah limbah ke sungai 
Penyebab polusi udara adalah asap kendaraan dan asap pabrik. Akibat penggundulan hutan  adalah banjir dan tanah longsor. Akibat membuang sampah sembarangan adalah banjir dan sumber penyakit. Akibat membuang sampah ke sungai adalah banjir dan sungai menjadi dangkal. Akibat membuang limbah ke sungai adalah air sungai menjadi kotor. Cara menghemat air adalah gunakan air seperlunya. Cara menghemat listrik adalah mematikan lampu yang tidak terpakai.
C.         Metode pembelajaran 
·         Karya wisata
·         Eksperimen
·         Bercerita
·         Pemberian tugas
D.        Kegiatan Pembelajaran :
a. Kegiatan Pendahuluan :
·         Apersepsi :Guru mengawali dengan pertanyaan motivasi: jika hari terik panas biasanya kalian berteduh di bawah apa? Apa beda tanaman mawar dengan tanaman jambu? Bagaimana kamu merawat tanaman di rumahmu? Siapa yang memelihara kucing atau binatang lain di rumah? Apa makanan hewan-hewan peliharaanmu?
·         Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti
·         Elaborasi         : Guru melakukan presentasi singkat tentang berbagai jenis tanaman dan hewan
·         Elaborasi         : Seluruh siswa bersama guru ke luar ruangan kelas menuju halaman sekolah dan dilanjutkan jalan-jalan melihat-lihat berbagai jenis tanaman yang ada di sekitar sekolah
·         Elaborasi         : Siswa mencatat dalam buku tulisnya apa saja berbagai jenis tanaman yang dilihatnya dan apa kira-kira manfaatnya
·         Konfirmasi      : Setelah kembali ke kelas guru menunjuk beberapa siswa tampil ke depan untuk bercerita tanaman apa saja yang dilihat dalam kegiatan observasi di luar kelas.
·         Konfirmasi      :Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah didiskusikan
 c. Kegiatan penutup.
·         Kesimpulan     : Guru bersama siswa menyimpulkan esensi pembelajaran
·         Refleksi           : guru bersama peserta didik mengungkapkan kesan mengenai pentingnya mempelajari lengkungan sekitar dan mencintainya
·         Tindak lanjut   : Siswa menjawab pertanyaan dari guru.
E.         Alat/Bahan/Sumber Belajar
·         Buku PKN untuk siswa kelas II
·         Buku sumber lain yang relevan
·         Gambar berbagai tanaman dan hewan
·         LKS buatan guru
·         Lingkungan sekitar sekolah
F.   Penilaian
1. Teknik        : Tes Tulis
2. Bentuk Tes : Uraian
G.  Penutup
Intrumen
1.      sebutkan berbagai macam jenis tanaman yang ada di lingkungan sekolah dan rumahmu
2.      Sebutkan berbagai macam hewan peliharaan yang engkau jumpai di rumah, baik yang hidup di darat maupun di udara
A.    Perkembangan Konsep Diri dan Emosi
konsep diri adalah pendapat seseorang tentang dirinya sendiri atau pemahaman mental maupun fisik. Atau pemahaman seseorang tentang dirinya sendiri, baik menyangkut kemampuan mental maupun fisik, ataupun menyangkut segala sesuatu yang  menjadi miliknya yang bersifat  material. Dengan kata lain konsep diri adalah respon sesorang tentang pertanyaan “siapa saya?” dengan menyadari seseorang tentang dirinya maka akan ada unsur penilaian tentang keberadaan dirinya itu apakah dia seorang yang baik atau kurang baik, berhasil atau kurang berhasil, mampu atau kurang mampu.
Langkah-langkah mempertahankan konsep diri, yaitu: Bersikap obyektif dalam mengenali diri sendiri, hargailah diri sendiri, jangan memusuhi diri sendiri, berpikir positif dan rasional. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa langkah membangun konsep diri adalah belajar menyukai diri sendiri atau cinta diri sendiri, kembangkan pikiran positive thinking, hubungan interpersonal harus dibina dengan baik, Pro-aktif atau sikap yang aktif menuju yang positive, dan menjaga keseimbangan hidup
B.     Perkembangan nilai, moral dan sikap.
Nilai merupakan dasar pertimbangan bagi individu untuk sesuatu, moral merupakan perilaku yang seharusnya dilakukan atau dihindari, sedangkan sikap merupakan predikposisi atau kecenderungan individu untuk merespon terhadap suatu objek atau sekumpulan objek debagai perwujudan dari sistem nilai dan moral yang ada di dalam dirinya. Sistem nilai mengarahkan pada pembentukan nilai-nilai moral tertentu yang selanjutnya akan menentukan sikap individu sehubungan dengan objek nilai dan moral tersebut. Dengan sistem nilai yan dimiliki individu akan menentukan perilaku mana yang harus dilakukan dan yang harus dihindarkan, ini akan tampak dalam sikap dan perilaku nyata sebagai perwujudan dari sistem nilai dan moral yang mendasarinya.
B.     Perkembangan Kreativitas
1.      Dengan berkreasi, orang dapat mewujudkan dirinya, perwujudan diri tersebut termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Menurut Maslow (Munandar, 1999) kreativitas juga merupakan manifestasi dari seseorang yang berfungsi sepenuhnya dalam perwujudan dirinya.
2.      Kreativitas sebagai kemampuan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan untuk menyelesaikan suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan formal. Siswa lebih dituntut untuk berpikir linier, logis, penalaran, ingatan atau pengetahuan yang menuntut jawaban paling tepat terhadap permasalahan yang diberikan.
3.      Kreativitas yang menuntut sikap kreatif dari individu itu sendiri perlu dipupuk untuk melatih anak berpikir luwes (flexibility), lancar (fluency), asli (originality), menguraikan (elaboration) dan dirumuskan kembali (redefinition) yang merupakan ciri berpikir kreatif yang dikemukakan oleh Guilford (Supriadi, 2001).
4.      Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat, tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu.
5.      Kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.
            Mengingat pentingnya kreativitas siswa tersebut, maka di sekolah perlu disusun suatu strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas. Strategi tersebut diantaranya meliputi pemilihan pendekatan, metode atau model pembelajaran. Salah satu pembelajaran yang saat ini sedang berkembang ialah pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pembelajaran yang menuntut aktivitas mental siswa untuk memahami suatu konsep pembelajaran melalui situasi dan masalah yang disajikan pada awal pembelajaran (Ratnaningsih, 2003). Masalah yang disajikan pada siswa merupakan masalah kehidupan sehari-hari (kontekstual).
D.    Cara mengatasi lupa dan jenuh dalam belajar.
1.      Anak dapat mengunakan berbagai metode dan strategi belajar yang efesien.
2.      Memberi kesan tersendiri dan diharapkan melekat erat dalam subsistem akal permanen anak seperti membuat kegiatan yang menimbulkan keaktifan siswa dengan cara mencoba belajar.
3.      Memberikan motivasi dan mengulang pelajaran anak dengan asik agar anak merasa terdorong untuk belajar lebih giat dari pada sebelumnya.
                    Menurut Barlow, Reber dan Anderson, kiat-kiat mengatasi lupa dalam belajar adalah sebagai berikut:
a)      Over learning.  Over learning (belajar lebih) artinya upaya belajar yang melebihi batas penguasaan dasar atas materi pelajaran tertentu. Over learning terjadi apabila respons atau reaksi tertentu muncul setelah siswa melakukan pembelajaran atas respon tersebut dengan cara di luar kebiasaan. Banyak contoh yang dapat dipakai untuk over learning, antara lain pembacaan teks Pancasila pada setiap hari Senin memungkinkan ingatan siswa terhadap teks Pancasila lebih kuat.
b)      Extra study time. Extra study time (tambahan waktu belajar) ialah upaya penambahan alokasi waktu belajar atau penambahan frekuensi aktivitas belajar. Penambahan alokasi waktu belajar materi tertentu berarti siswa menambah jam belajar, misalnya dari satu jam menjadi dua jam waktu belajar. Penambahan frekuensi belajar berarti siswa meningkatkan kekerapan belajar materi tertentu, misalnya dari sekali sehari menjadi dua kali sehari. Kiat ini dipandang cukup strategis karena dapat melindungi memori dari kelupaan.
c)      Mnemonic device. Mnemonic device (muslihat memori) yang sering juga hanya disebut mnemonic itu berarti kiat khusus yang dijadikan “alat pengait” mental untuk memasukkan item-item informasi ke dalam system akal siswa. Muslihat mnemonic ini banyak ragamnya, yang paling menonjol adalah sebagaimana terurai di bawah ini: Singkatan, yakni terdiri atas huruf-huruf awal nama atau istilah yang harus diingat siswa. Pembuatan singkatan-singkatan ini seyogyanya dilakukan sedemikian rupa sehingga menarik dan memiliki kesan tersendiri. Sistem kata pasak (peg word system), yakni sejenis teknik monemonic yang menggunakan komponen-komponen yang sebelumnya telah dikuasai sebagai pasak (paku) pengait memori baru. Kata komponen pasak ini dibentuk berpasangan yang memiliki kesamaan watak (baik itu warna, rasa, dan seterusnya). Misalnya langit-bumi; panas-api; merah-darah; dan seterusnya.
d)     Clustering. Clustering (pengelompokkan) ialah menata ulang item-item materi menjadi kelompok-kelompok kecil yang dianggap lebih logis dalam arti bahwa item-item tersebut memiliki signifikansi dan lafal yang sama atau sangat mirip. Penataan ini direkayasa sedimikian rupa dalam bentuk daftar-daftar item materi sehingga mudah untuk dihafalkan.
e)      Latihan terbagi. Dalam latihan terbagi siswa melakukan latihan-latihan dengan alokasi waktu yang pendek dan dipisah-pisahkan antara waktu-waktu istirahat. Upaya demikian dilakukan untuk menghindari cramming, yakni banyak belajar materi secara tergesa-gesa dalam waktu yang singkat.
f)       Pengaruh letak bersambung. Siswa dianjurkan menyusun daftar kata-kata yang harus diingat. Kata-kata tersebut sebaiknya ditulis dengan menggunakan huruf dan warna yang mencolok agar tampak sangat berbeda dari kata-kata lainnya yang tidak perlu diingat sehingga kata-kata tersebut melekat erat dalam ingatan siswa.