Nama : Yayah Rohmalia (1113018200046)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah :
SD IT AL AZZAMY
Mata Pelajaran :
PKN
Kelas /Semester :
II/ 1
Standar Kompetensi
:3. Menampilkan sikap cinta
lingkungan
Kompetensi Dasar :
Mengenal pentingnya
lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan dunia hewan
Indikator :
3.1.1. Mengenal
pentingnya berbagai macam tanaman yang ada di
lingkungan sekitar
3.1.2. Mengenal
pentingnya berbagai macam hewan yang ada di
lingkungan sekitar.
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A.
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengenali
pentingnya berbagai macam tanaman dan hewan yang
ada di lingkungan sekitar ( C1 )
Penjelasan Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah salah
satu aspek perkembangan peserta didik yang berkaitan dengan pengertian
(pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana
individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
·
Tahap
Perkembangan Kognitif Piaget
Piaget juga
meyakini bahwa pemikiran seorang anak berkembang melalui serangkaian tahap
pemikiran dari masa bayi hingga dewasa. Dalam hal ini Piaget membagi tahap
perkembangan kognitif manusia menjadi 4 tahap, yaitu:
Tahap Sensorimotor (Usia 0-2 tahun)
Bayi
bergerak dari tindak refleks instinktif pada saat lahir sampai permulaan
pemikiran simbolis. Bayi membangun suatu pemahaman tentang dunia melalui
pengoordinasian pengalaman-pengalaman sensor dengan tindakan fisik.
Tahap Pra-Operasional (Usia 2-7
tahun)
Anak mulai
mereprentasikan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Kata-kata dan gambar-gambar
ini menunjukkan adanya peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan
informasi indrawi dan tindakan fisik.
Tahap Pra-Operasional (Usia 7-11
tahun)
Pada saat
ini akan dapat berfikir secara logis mengenai peristiwa-peristiwa yang konket
dan mengklasifikasikan benda-benda kedalam bentuk-bentuk yang berbeda.
Tahap Pra-Operasional (Usia 11
tahun-Dewasa)
Remaja
berpikir dengan cara yang lebih abstrak, logis, dan lebih idealistik.
·
Karakteristik
Perkembangan Kognitif Peserta Didik
Usia Sekolah (Sekolah Dasar-SD)
Mengacu pada
teori Piaget, pemikiran anak-anak usia sekolah dasar masuk dalam tahap
pemikiran konkret-operasional, yaitu masa dimana aktivitas mental anak terfokus
pada objek-objek yang nyata atau pada berbagai kejadian yang pernah dialaminya.
Negasi (negation)
Pada masa
pra-operasional anak hanya melihat keadaan permulaan dan akhir dari deretan
benda, yaitu pada mulanya keadaannya sama dan pada akhirnya keadaannya menjadi
tidak sama.
Hubungan timbal balik (resiprokasi)
Identitas
Anak pada
masa konkret operasional sudah bias mengenal satu per satu benda-benda yang ada
pada deretan-deretan itu. Anak bias menghitung sehingga meskipun benda-benda
dipindahkan, anak dapat mengetahui bahwa jumlahnya akan tetap sama.
Remaja (SMP dan SMA)
Secara umum
karakteristik pemiikiran remaja pada tahap operasional formal ini adalah
diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan
menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Remaja di tahap operasi formal
dapat mengintegrasikan apa yang telah mereka pelajari dengan tantangan di masa
mendatang dan membuat rencana untuk masa depan.
2. Siswa mampu
menerapkan sikap cinta pada berbagai macam
tanaman dan hewan yang ada di lingkungan sekitar ( P2 )
Penjelasan perkembangan psikomotorik
Perkembangan
psikomotorik adalah perkembangan kepribadian manusia yang berhubungan dengan
gerakan jasmaniah dan fungsi otot akibat adanya dorongan dari pemikiran,
perasaan dan kemauan dari dalam diri seseorang. Ciri khas dari keterampilan
motorik adalah otomatisme, yaitu rangkaian gerak-gerik yang berlangsung secara
teratur dan berjalan lancar tanpa dibutuhkan banyak refleksi atau berfikir
terhadap apa yang harus dilakukan dan mengapa harus mengikuti suatu gerakan.
Perilaku
psikomotorik memerlukan koordinasi fungsional antara neuronmuscular system
(persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif, afektif, dan konatif).
Loree menyatakan bahwa ada dua macam perilaku psikomotorik utama yang bersifat
universal harus di kuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau awal masa
kanak-kanaknya ialah berjalan (walking) dan memegang benda (prehension). Kedua
jenis keterampilan psikomotorik ini merupakan basis bagi perkembangan
keterampilan yang lebih kompleks seperti yang kita kenal dengan sebutan bermain
(playing) dan bekerja (working).
Dua prinsip
perkembangan utama yang tampak dalam semua bentuk perilaku psikomotorik ialah
(1) bahwa perkembangan itu berlangsung dan yang sederhana kepada yang kompleks,
(2) dan yang kasar dan global (gross bodily movements) kepada yang halus dan
spesifik tetapi terkoordinasikan (finely coordinated movements).
Pada saat
yang sama, kalau pada fase sebelumnya, anak perlu menciptakan sense of identity
sebagai seorang manusia dan kepercayaan untuk melakukan eksplorasi sendiri,
maka pada fase ini yang harus diciptakan adalah identitas diri macam apa,
terutama sehubungan dengan jenis kelamin mereka.
Seperti Andi
bilang, anak belajar menjadi lelaki atau perempuan bukan hanya dari alat
kelamin tapi juga dari perlakuan sekeliling pada mereka. Fase inilah konon yg
berperanan besar dalam menentukan identitas ini karena pengaruh kelamin mulai
dirasakan secara psikologis: Anak lelaki menjadi lebih sayang pada ibu dan
tidak begitu senang pada bapak sementara anak perempuan menjadi dekat bapak dan
merasa disaingi.
3. Siswa mampu
mengubah prilaku menjadi lebih peduli pada berbagai
macam tanaman dan hewan yang ada di lingkungan sekitar ( A5 )
Penjelasan
Perkembangan Afektif
Afektif
menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah berkenaan dengan rasa takut atau
cinta, mempengaruhi keadaan, perasaan dan emosi, mempunyai gaya atau makna yang
menunjukkan perasaan.Seseorang individu dalam merespon sesuatu diarahkan oleh
penalaran dan pertimbangan tetapi pada saat tertentu dorongan emosional banyak
campur tangan dan mempengaruhi pemikiran-pemikiran dan tingkah lakunya.
Afektif
mencakup emosi atau perasaan yang dimiliki oleh setiap peserta didik, yang juga
perlu mendapatkan perhatian dalam pembelajaran. Pemahaman guru tentang perkembangan
afektif siswa sangat penting untuk keberhasilan belajarnya. Asfek afektif
tersebut dapat terlihat selama proses pembelajaran, terutama ketika siswa
bekerja berkelompok.
Perbuatan
atau perilaku yang disertai perasaan tertentu disebut warna afektif yang
kadang-kadang kuat, lemah atau tidak jelas. Pengaruh dari warna afektif tersebut akan berakibat perasaan menjadi lebih
mendalam, perasaan
ini disebut emosi.
Pada usia
anak di taman kanak-kanak, guru harus memberikan dasar-dasar ilmu pengetahuan
yang bermanfaat untuk perkembangan diri kelak, baik yang bersifat kurikuler
maupun ekstrakurikuler. Selain itu, seorang anak akan menghadapi berbagai tugas
perkembangan, seperti belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya,
membentuk konsep diri yang baik, mulai mengembangkan peran sosial sesuai
gender-nya serta mengembangkan hati nurani, akhlak dan tata nilai pengertian.
Pada masa itu pula seorang anak tidak saja membutuhkan bimbingan dari orang
tua, tetapi juga guru, tokoh-tokoh masyarakat lainnya dan juga teman-teman.
Selain itu, kesempatan untuk memperoleh pengalaman belajar juga memegang peran
kritis, tidak seperti ketika berusia balita, dimana pengalaman belajar tersebut
dilakukan hanya dengan bantuan orang tua dan orang di sektar lingkungan terdekatnya.
B.
Materi Pembalajaran
Cinta
Lingkungan
Bagian dari alam :
1.
tumbuhan
2.
hewan
3.
tanah
4.
air
5.
udara
Manusia bergantung pada alam. Alam diciptakan Tuhan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Manfaat air adalah untuk minum, mandi, memasak, mencuci. Manfaat
udara adalah untuk bernapas.
Manfaat tumbuhan :
- membuat udara menjadi sejuk dan segar.
- membuat lingkungan menjadi teduh dan asri.
- untuk bahan makanan manusia dan hewan.
Cara mencintai tumbuhan :
- menyiram tumbuhan setaip hari
- memberi pupuk secara teratur
- memberi obat pembasmi hama
- membersihkan bagian tumbuhan yang layu
- tidak merusak tumbuhan
Manfaat pohon kelapa :
- batang untuk membuat kursi dan gagang cangkul
- sabut untuk sapu, sikat dan tali
- daun muda untuk hiasan pernikahan atau janur
- air kelapa untuk diminum
- buah kelapa untuk minuman dan dibuat santan.
Manfaat Tumbuhan
No
|
Nama
Tumbuhan
|
Kegunaan
|
1
|
Singkong
|
Umbinya dimakan
|
2
|
Ubi
|
Umbinya dimakan
|
3
|
Kentang
|
Umbinya dimakan
|
4
|
Bayam
|
Daunnya dimakan
|
5
|
Kangkung
|
Daunnya dimakan
|
6
|
Selada
|
Daunnya dimakan
|
7
|
Kembang kol
|
Bunganya dimakan
|
8
|
Brokoli
|
Bunganya dimakan
|
9
|
Padi
|
Bijinya dimakan
|
10
|
Jagung
|
Bijinya dimakan
|
12
|
Kacang Hijau
|
Bijinya dimakan
|
13
|
Jeruk
|
Buahnya dimakan
|
14
|
Apel
|
Buahnya dimakan
|
15
|
Mangga
|
Buahnya dimakan
|
16
|
Kencur
|
Obat batuk
|
17
|
Jahe
|
Obat masuk angin
|
18
|
Temulawak
|
Obat nafsu makan
|
19
|
Sirih
|
Obat sakit perut
|
20
|
Kumis kucing
|
Obat sakit kencing manis
|
21
|
Jati
|
Membuat lemari
|
22
|
Meranti
|
Bahan bangunan
|
23
|
Bambu
|
Bahan bangunan
|
24
|
Rotan
|
Membuat kursi, meja
|
25
|
Mawar
|
Hiasan
|
26
|
Melati
|
Hiasan
|
27
|
Anggrek
|
Hiasan
|
28
|
Kapas
|
Membuat benang
|
29
|
Tebu
|
Membuat gula
|
30
|
Karet
|
Membuat ban
|
31
|
Kelapa Sawit
|
Membuat minyak goreng
|
32
|
Pinus
|
Membuat kertas
|
33
|
Kedelai
|
Membuat tempe, tahu, kecap
|
Manfaat Hewan
No
|
Nama Hewan
|
Kegunaan /
Manfaat
|
1
|
Ayam
|
Telur dan daging
|
2
|
Bebek
|
Telur dan daging
|
3
|
Sapi
|
Daging dan susu
|
4
|
Kambing
|
Daging dan susu
|
5
|
Kuda
|
Tenaga
|
6
|
Kerbau
|
Tenaga
|
7
|
Burung perkutut
|
Keindahan suaranya
|
8
|
Burung merak
|
Keindahan bulunya
|
9
|
Burung cendrawasih
|
Keindahan bulunya
|
10
|
Kucing
|
Kesayangan
|
11
|
Anjing
|
Kesayangan, penjaga
|
12
|
Gajah
|
Gading
|
13
|
Buaya
|
Kulit
|
14
|
Ikan
|
Kesayangan
|
15
|
Kelinci
|
Daging dan kesayangan
|
16
|
Burung
puyuh
|
Telur
|
17
|
Burung beo
|
Keindahan suaranya
|
Cara Mencintai Hewan
- membuat kandang yang kuat dan kokoh
- memberi makan dan minum secara teratur
- melakukan pemeriksaan kesehatan hewan
Jika hewan tidak dilindungi maka
akan punah.
Contoh hewan yang banyak diburu :
- gajah diambil gadingnya untuk hiasan
- buaya diambil kulitnya untuk tas dan sepatu
- burung cendrawasih diambil bulunya untuk hiasan
Cara menjaga kelestarian alam :
- tidak merusak tumbuhan atau pohon yang ditanam
- ikut memelihara dan merawat tumbuhan atau pohon
- menanami tanah / hutan yang gundul (reboisasi)
- tidak membuang sampah sembarangan
- menjaga kebersihan lingkungan, tanah, air, dan udara agar tidak tercemar.
- tidak menangkap ikan dengan bahan peledak
- tidak menebang hutan secara liar
- tidak berburu binatang secara liar
- tidak membuah limbah ke sungai
Penyebab polusi udara adalah asap
kendaraan dan asap pabrik. Akibat penggundulan hutan adalah banjir dan tanah longsor. Akibat
membuang sampah sembarangan adalah banjir dan sumber penyakit. Akibat membuang
sampah ke sungai adalah banjir dan sungai menjadi dangkal. Akibat membuang
limbah ke sungai adalah air sungai menjadi kotor. Cara menghemat air adalah
gunakan air seperlunya. Cara menghemat listrik adalah mematikan lampu yang
tidak terpakai.
C.
Metode pembelajaran
·
Karya
wisata
·
Eksperimen
·
Bercerita
·
Pemberian
tugas
D.
Kegiatan Pembelajaran :
a. Kegiatan Pendahuluan :
·
Apersepsi :Guru mengawali dengan
pertanyaan motivasi: jika hari terik panas biasanya kalian berteduh di bawah
apa? Apa beda tanaman mawar dengan tanaman jambu? Bagaimana kamu merawat
tanaman di rumahmu? Siapa yang memelihara kucing atau binatang lain di rumah? Apa
makanan hewan-hewan peliharaanmu?
·
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
b. Kegiatan inti
·
Elaborasi : Guru melakukan presentasi singkat tentang berbagai jenis
tanaman dan hewan
·
Elaborasi : Seluruh siswa
bersama guru ke luar ruangan kelas menuju halaman sekolah dan dilanjutkan
jalan-jalan melihat-lihat berbagai jenis tanaman yang ada di sekitar sekolah
·
Elaborasi : Siswa mencatat
dalam buku tulisnya apa saja berbagai jenis tanaman yang dilihatnya dan apa
kira-kira manfaatnya
·
Konfirmasi : Setelah kembali
ke kelas guru menunjuk beberapa siswa tampil ke depan untuk bercerita tanaman
apa saja yang dilihat dalam kegiatan observasi di luar kelas.
·
Konfirmasi :Guru memberikan
penguatan tentang materi yang telah didiskusikan
c. Kegiatan
penutup.
·
Kesimpulan : Guru bersama siswa menyimpulkan esensi pembelajaran
·
Refleksi : guru bersama peserta didik mengungkapkan kesan mengenai
pentingnya mempelajari lengkungan sekitar dan mencintainya
·
Tindak lanjut : Siswa menjawab pertanyaan dari guru.
E.
Alat/Bahan/Sumber Belajar
·
Buku PKN untuk siswa kelas II
·
Buku sumber lain yang relevan
·
Gambar berbagai tanaman dan hewan
·
LKS buatan guru
·
Lingkungan sekitar sekolah
F. Penilaian
1. Teknik : Tes Tulis
2. Bentuk Tes : Uraian
G. Penutup
Intrumen
1. sebutkan berbagai macam jenis tanaman yang ada di lingkungan sekolah dan
rumahmu
2. Sebutkan berbagai macam hewan peliharaan yang engkau jumpai di rumah, baik
yang hidup di darat maupun di udara
A. Perkembangan
Konsep Diri dan Emosi
konsep diri
adalah pendapat seseorang tentang dirinya sendiri atau pemahaman mental maupun fisik.
Atau pemahaman seseorang tentang dirinya sendiri, baik menyangkut kemampuan
mental maupun fisik, ataupun menyangkut segala sesuatu yang menjadi miliknya yang bersifat material. Dengan kata lain konsep diri adalah
respon sesorang tentang pertanyaan “siapa saya?” dengan menyadari seseorang
tentang dirinya maka akan ada unsur penilaian tentang keberadaan dirinya itu
apakah dia seorang yang baik atau kurang baik, berhasil atau kurang berhasil,
mampu atau kurang mampu.
Langkah-langkah
mempertahankan konsep diri, yaitu: Bersikap obyektif dalam mengenali diri
sendiri, hargailah diri sendiri, jangan memusuhi diri sendiri, berpikir positif
dan rasional. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa langkah membangun
konsep diri adalah belajar menyukai diri sendiri atau cinta diri sendiri,
kembangkan pikiran positive thinking, hubungan interpersonal harus dibina
dengan baik, Pro-aktif atau sikap yang aktif menuju yang positive, dan menjaga
keseimbangan hidup
B.
Perkembangan
nilai, moral dan sikap.
Nilai merupakan
dasar pertimbangan bagi individu untuk sesuatu, moral merupakan perilaku yang
seharusnya dilakukan atau dihindari, sedangkan sikap merupakan predikposisi
atau kecenderungan individu untuk merespon terhadap suatu objek atau sekumpulan
objek debagai perwujudan dari sistem nilai dan moral yang ada di dalam dirinya.
Sistem nilai mengarahkan pada pembentukan nilai-nilai moral tertentu yang
selanjutnya akan menentukan sikap individu sehubungan dengan objek nilai dan
moral tersebut. Dengan sistem nilai yan dimiliki individu akan menentukan
perilaku mana yang harus dilakukan dan yang harus dihindarkan, ini akan tampak
dalam sikap dan perilaku nyata sebagai perwujudan dari sistem nilai dan moral
yang mendasarinya.
B. Perkembangan
Kreativitas
1. Dengan
berkreasi, orang dapat mewujudkan dirinya, perwujudan diri tersebut termasuk
salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Menurut Maslow (Munandar, 1999)
kreativitas juga merupakan manifestasi dari seseorang yang berfungsi sepenuhnya
dalam perwujudan dirinya.
2. Kreativitas
sebagai kemampuan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan untuk menyelesaikan
suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang
mendapat perhatian dalam pendidikan formal. Siswa lebih dituntut untuk berpikir
linier, logis, penalaran, ingatan atau pengetahuan yang menuntut jawaban paling
tepat terhadap permasalahan yang diberikan.
3. Kreativitas
yang menuntut sikap kreatif dari individu itu sendiri perlu dipupuk untuk
melatih anak berpikir luwes (flexibility), lancar (fluency), asli
(originality), menguraikan (elaboration) dan dirumuskan kembali (redefinition)
yang merupakan ciri berpikir kreatif yang dikemukakan oleh Guilford (Supriadi,
2001).
4. Bersibuk
diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat, tetapi juga memberikan kepuasan
kepada individu.
5. Kreativitaslah
yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.
Mengingat pentingnya kreativitas
siswa tersebut, maka di sekolah perlu disusun suatu strategi pembelajaran yang
dapat mengembangkan kreativitas. Strategi tersebut diantaranya meliputi
pemilihan pendekatan, metode atau model pembelajaran. Salah satu pembelajaran
yang saat ini sedang berkembang ialah pembelajaran berbasis masalah.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pembelajaran yang menuntut
aktivitas mental siswa untuk memahami suatu konsep pembelajaran melalui situasi
dan masalah yang disajikan pada awal pembelajaran (Ratnaningsih, 2003). Masalah
yang disajikan pada siswa merupakan masalah kehidupan sehari-hari
(kontekstual).
D.
Cara
mengatasi lupa dan jenuh dalam belajar.
1. Anak dapat
mengunakan berbagai metode dan strategi belajar yang efesien.
2. Memberi
kesan tersendiri dan diharapkan melekat erat dalam subsistem akal permanen anak
seperti membuat kegiatan yang menimbulkan keaktifan siswa dengan cara mencoba
belajar.
3. Memberikan
motivasi dan mengulang pelajaran anak dengan asik agar anak merasa terdorong
untuk belajar lebih giat dari pada sebelumnya.
Menurut Barlow, Reber dan
Anderson, kiat-kiat mengatasi lupa dalam belajar adalah sebagai berikut:
a) Over
learning. Over learning (belajar lebih)
artinya upaya belajar yang melebihi batas penguasaan dasar atas materi
pelajaran tertentu. Over learning terjadi apabila respons atau reaksi tertentu
muncul setelah siswa melakukan pembelajaran atas respon tersebut dengan cara di
luar kebiasaan. Banyak contoh yang dapat dipakai untuk over learning, antara
lain pembacaan teks Pancasila pada setiap hari Senin memungkinkan ingatan siswa
terhadap teks Pancasila lebih kuat.
b) Extra study
time. Extra study time (tambahan waktu belajar) ialah upaya penambahan alokasi
waktu belajar atau penambahan frekuensi aktivitas belajar. Penambahan alokasi
waktu belajar materi tertentu berarti siswa menambah jam belajar, misalnya dari
satu jam menjadi dua jam waktu belajar. Penambahan frekuensi belajar berarti
siswa meningkatkan kekerapan belajar materi tertentu, misalnya dari sekali
sehari menjadi dua kali sehari. Kiat ini dipandang cukup strategis karena dapat
melindungi memori dari kelupaan.
c) Mnemonic
device. Mnemonic device (muslihat memori) yang sering juga hanya disebut
mnemonic itu berarti kiat khusus yang dijadikan “alat pengait” mental untuk
memasukkan item-item informasi ke dalam system akal siswa. Muslihat mnemonic ini
banyak ragamnya, yang paling menonjol adalah sebagaimana terurai di bawah ini:
Singkatan, yakni terdiri atas huruf-huruf awal nama atau istilah yang harus
diingat siswa. Pembuatan singkatan-singkatan ini seyogyanya dilakukan
sedemikian rupa sehingga menarik dan memiliki kesan tersendiri. Sistem kata
pasak (peg word system), yakni sejenis teknik monemonic yang menggunakan
komponen-komponen yang sebelumnya telah dikuasai sebagai pasak (paku) pengait
memori baru. Kata komponen pasak ini dibentuk berpasangan yang memiliki
kesamaan watak (baik itu warna, rasa, dan seterusnya). Misalnya langit-bumi;
panas-api; merah-darah; dan seterusnya.
d) Clustering.
Clustering (pengelompokkan) ialah menata ulang item-item materi menjadi
kelompok-kelompok kecil yang dianggap lebih logis dalam arti bahwa item-item
tersebut memiliki signifikansi dan lafal yang sama atau sangat mirip. Penataan
ini direkayasa sedimikian rupa dalam bentuk daftar-daftar item materi sehingga
mudah untuk dihafalkan.
e) Latihan
terbagi. Dalam latihan terbagi siswa melakukan latihan-latihan dengan alokasi
waktu yang pendek dan dipisah-pisahkan antara waktu-waktu istirahat. Upaya
demikian dilakukan untuk menghindari cramming, yakni banyak belajar materi
secara tergesa-gesa dalam waktu yang singkat.
f) Pengaruh
letak bersambung. Siswa dianjurkan menyusun daftar kata-kata yang harus
diingat. Kata-kata tersebut sebaiknya ditulis dengan menggunakan huruf dan
warna yang mencolok agar tampak sangat berbeda dari kata-kata lainnya yang
tidak perlu diingat sehingga kata-kata tersebut melekat erat dalam ingatan
siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar