Judul : Teori Behaviorisme
“ Mahasiswa mampu mengonsepkan teori behaviorisme
kedalam metode pengajaran dan pembelajaran”
A4 = Mengelola
“ Mahasiswa mampu
mengelola kelas dengan menggunakan teori behaviorisme”
P5 = Mendesain
“Mahasiswa mampu
mendesain teori behaviorisme ke dalam metode pengajaran dan pembelajaran”
Latar Belakang
Teori behaviorisme memandang belajar sebagai suatu perubahan
tingkah laku, di mana seseorang yang telah belajar akan di tandai dengan
perubahan perilakunya sebagai hasil belajar, jadi aliran psikologi belajar yang
sangat besar pengaruhnya terhadap arah pengembangan teori dan praktek
pendidikan dan pembelajaran hingga saat ini adalah aliran behaviorisme.
Pengertian Behaviorisme
Secara Bahasa dan Istilah.
Secara bahasa behaviorisme terdiri dari
kata behavior dan ism yang berasal dari bahasa inggris, kata behavior
memiliki arti “kelakuan”, dan ism yang berarti “aliran” jadi
behaviorisme adalah “Aliran Perilaku” ( سلوك
تدفق ). Secara istilah pengertian behaviorisme
adalah teori perkembangan perilaku, yang dapat diukur, diamati dan dihasilkan
oleh respons pelajar terhadap rangsangan.
Teori behaviorisme hanya menganalisa
perilaku yang nampak, dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Teori kaum
behavoris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku
manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organisme
sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana
perilakunya dikendalian oleh faktor-faktor lingkungan. Dalam arti teori belajar
yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai
makhluk relatif yang memberi respon terhadap lingkungan. Pengalaman dan
pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Ciri dari teori ini adalah
mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan
peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan
pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar, mementingkan peranan
kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang
diinginkan. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkah laku
siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkah laku adalah hasil
belajar.
Tokoh-tokoh
terkenal dari aliran teori behaviorisme diantaranya adalah:
a)
Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)
Ivan
Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia. Ivan
Petrovich Pavlov adalah seorang
behavioristik terkenal dengan teori pengkondisian asosiatif stimulus-respons
dan hal ini yang dikenang darinya hingga kini. Tingkah laku sebenarnya tidak
lain daripada rangkaian refleks berkondisi, yaitu refleks-refleks yang terjadi
setelah adanya proses kondisioning (conditioning process) di mana
refleks-refleks yang tadinya dihubungkan dengan rangsang-rangsang tak
berkondisi lama-kelamaan dihubungkan dengan rangsang berkondisi. Dengan kata
lain, gerakan-gerakan refleks itu dapat dipelajari, dapat berubah karena
mendapat latihan, yang terpenting dalam belajar menurut teori conditioning
ialah adanya latihan-latihan yang continue (terus-menerus).
Menurut
Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara
peristiwa yang disebut stimulus dan respon. Thorndike menggambarkan proses
belajar sebagai proses pemecahan masalah. Dalam penyelidikannya tentang proses
belajar, pelajar harus diberi persoalan.
c)
Burrhus Frederic Skinner (1904-1990)
Skinner
menganggap reward dan reinforcement merupakan faktor penting dalam belajar.
Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal, mengontrol tingkah
laku. Pada teori ini guru memberi penghargaan hadiah atau nilai tinggi sehingga
anak akan lebih rajin. Teori ini juga disebut dengan operant conditioning.
Operant conditioning adalah suatu proses penguatan perilaku operant yang dapat
mengakibatkan perilaku tersebut dapat diulang kembali atau menghilang sesuai
keinginan.
Operant conditing menjamin respon terhadap stimuli. Bila tidak menunjukkan stimuli maka guru tidak dapat membimbing siswa untuk mengarahkan tingkah lakunya. Guru memiliki peran dalam mengontrol dan mengarahkan siswa dalam proses belajar sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.
Operant conditing menjamin respon terhadap stimuli. Bila tidak menunjukkan stimuli maka guru tidak dapat membimbing siswa untuk mengarahkan tingkah lakunya. Guru memiliki peran dalam mengontrol dan mengarahkan siswa dalam proses belajar sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.
Ayat Al Qur’an
yang mendukung teori behaviorisme
اقْرَأْ
بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ
وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ
مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)
Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia
dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang
mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya. )AL Alaq:1-5
)
Dalam perspektif
al-Qur’an belajar dapat disimpulkan sebagai berikut: Belajar merupakan proses
menuju perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik, baik melalui pembacaan,
pengamatan, penelitian, perenungan dan pengalaman langsung. Al-Qur’an
memerintahkan kaum beriman untuk belajar secara berkelanjutan, supaya mereka
dapat berkembang mencapai kesempurnaan sebagai hamba Allah dan khalifahNya.
Aplikasi Teori Behaviorisme
dalam Pembelajaran Bahasa Arab
1.
Ranah kognitif
C3 = Menggunakan
“Siswa mampu menggunakan bahasa arab secara
aktif dan terus menerus sehingga memiliki keterampilan berbahasa”
2.
Ranah Afektif
A5 = Membiasakan
“Siswa dapat membiasakan diri menggunakan bahasa arab dalam berkomunikasi”
3.
Ranah Psikomotorik
P5 = Menciptakan
“Siswa mampu menciptakan lingkungan berbahasa yang kondusif yang akan mendukung proses pembiasaan berbahasa secara efektif “
Kesimpulan
Teori ini memandang individu sebagai
makhluk relatif yang memberi respon terhadap lingkungan. Pengalaman dan
pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Ciri dari teori ini adalah
mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan
peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan
pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar, mementingkan peranan
kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang
diinginkan. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkah laku
siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkah laku adalah hasil
belajar.